Gunung es yang membeku
Dingin yang lahirkan biru
Ciptakah aura kental darimu
Tetapi ....
Seiring waktu ini..
Dengan tempa berkali-kali
Bersama panas dari api yang diberi
Kamu non puteri
Kau pemain catur sejati
Aku hanya bisa tersenyum sendiri
Melihat perubahanmu di hari hari ini
Sejak awal telah kuperingati
Mau main catur atau mau main hati
Karena catur yang ternyata kau pilih
Maaf maaf, kalau nanti kubuat kau bersedih
Tiada maksudku lukakan hatimu
Tak ada niatku permainkan kamu
Segalanya berawal dari dirimu
Membuatku membuka permainan baru
Sebongkah es yang meleleh
Seberkas kejahatan yang meredup
Merubah si jahat menjadi soleh
Membuat yang mati menjadi hidup
Kedinginanpun menjadi hangat
Kemunafikanpun mulai terhambat
Sungguh sayang sungguh tak bermanfaat
Kukatakan padamu, maaf..engkau terlambat
Citramu telah terbentuk
Nilaimu sudah tertanam di lubuk
Niatku kini telah memburuk
Warna putih bersih kan kubuat busuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih atas Kunjungannya.Jangan Lupa tinggalkan Komentar buat masukan saya...