Kamis, 17 November 2011

Aku Hanya Bisa Tersenyum

Ketika ...di waktu itu
Gunung es yang membeku
Dingin yang lahirkan biru
Ciptakah aura kental darimu

Tetapi ....
Seiring waktu ini..
Dengan tempa berkali-kali
Bersama panas dari api yang diberi

Kamu non puteri
Kau pemain catur sejati
Aku hanya bisa tersenyum sendiri
Melihat perubahanmu di hari hari ini

Sejak awal telah kuperingati
Mau main catur atau mau main hati
Karena catur yang ternyata kau pilih
Maaf maaf, kalau nanti kubuat kau bersedih

Tiada maksudku lukakan hatimu
Tak ada niatku permainkan kamu
Segalanya berawal dari dirimu
Membuatku membuka permainan baru

Sebongkah es yang meleleh
Seberkas kejahatan yang meredup
Merubah si jahat menjadi soleh
Membuat yang mati menjadi hidup

Kedinginanpun menjadi hangat
Kemunafikanpun mulai terhambat
Sungguh sayang sungguh tak bermanfaat
Kukatakan padamu, maaf..engkau terlambat

Citramu telah terbentuk
Nilaimu sudah tertanam di lubuk
Niatku kini telah memburuk
Warna putih bersih kan kubuat busuk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih atas Kunjungannya.Jangan Lupa tinggalkan Komentar buat masukan saya...